Siapkan Lulusan Kompeten, SMK PGRI 1 Ngawi Buka Dua Kelas Industri

Kami awali dari kisah2 inspiratif yang pernah ada, dimana perubahan sudah mendistrupsi semua lini, kita hancur atau mengahncurkan diri untuk menjadi lebih baik, ada pesan penting yang di sampaikan stephen elop dari NOKIa, kami tidak melakukan kesalahan apapun, tiba-tiba kami kalah dan punah. Perubahan gelombang ke tiga dimana internet menjadi sesuatu yang semakin luar biasa. Munculnya smart city, bio chips dan internet of thing memberi tanda jaman sudah berubah. Perubahan ini lah yang kami tangkap di SMK PGRI 1 Ngawi. Kebutuhan masyarakat akan lembaga pendidikan yang akan mengembangkan minat bakat serta potensi putra putri nya menjadi kami harus bergerak dengan cepat. Kebutuhan akan lembaga yang siswa nya senang bersekolah, namun tidak sak seneng e dewe memjadikan kami sekolah PK yang mengedepankan sekolah ramah anak dan anti bulliying.




Siswa senang bersekolah artinya sekolah nya menyenangkan…sesuai dengan keinginan mereka berorientasi pada anak (student wellbieng) akan tetapi adanya peraturan yang jelas dan terarah menjadi rell anak-anak untuk tidak semaunya sendiri. Inilah yang menjadi orientasi kami. Bagaimana sekolah mampu menghadirkan lulusan yang berkarakter mulia, bertanggung jawab pada dirinya dan akhirnya menjadi manfaat untuk lain nya..istilah kami qurotal a’yunn nya keluarga. Dalam membingkai tujuan tersebut, kami diperkenalkan dan menerapkan budaya industri sejak dini kepada anak2 . Budaya Kerja 5R terdiri dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin kami edukasikan kepada anak smk pgri 1 ngawi. Dengan bekal budaya industri inilah kemampuan kognitif yang sifat nya pengenalan kemampuan penalaran atau proses berpikir, kemampuan afektif yang bersifat penerimaan informasi mengelola emosi dan sikap psikomotorik yang bersifat ketepatan dalam gerak menjadi kesatuan dalam membentuk karakter anak.
Dalam dunia vokasi, kami dikenalkan dengan konsep 8+i. Dalam konsep yang disampaikan kementrian melalui dirjen vokasi tahan 1 sampai tahan 7 kita lalui memalui mekanisme kurikulum merdeka program SMK PK yang sudah kita lalui. Adapun 8+I merupakan :
- Pertama, kurikulum disusun bersama sejalan dengan memperkuat aspek softskills, hardskills, dan karakter yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
- Kedua, penerapan pembelajaran berbasis proyek nyata dari dunia kerja (Project Based Learning/PBL) untuk menyelaraskan hardskills, softskills, dan karakter yang kuat.
- Ketiga, meningkatkan jumlah peran guru atau instruktur dari industri maupun ahli dari dunia kerja. Sesuai imbauan Mendikbud, peningkatan perlu dilakukan secara signifikan hingga minimal mencapai 50 jam per semester/program keahlian.
- Keempat, penerapan praktik kerja lapangan/industri minimal satu semester.
- Kelima, sertifikasi kompetensi bagi lulusan dan bagi guru atau instruktur harus sesuai dengan standar dan kebutuhan industri
- Keenam, ditekankan untuk guru atau instruktur untuk memperbarui teknologi melalui pelatihan rutin.
- Ketujuh, diadakan riset terapan yang membantu dan mendukung teaching factory berdasarkan kebutuhan atau kasus tertentu
- Kedelapan, komitmen penyerapan tenaga kerja lulusan oleh dunia kerja.Untuk huruf
- “i” mencakup berbagai peluang kerja sama yang bisa dilaksanakan dengan dunia kerja.
Kami berterimakasih kepada semua pihak terutama bapak2 dari chemco dan MMP yang membuka diri untuk menjadi mitra kami dalam mewujudkan kelas industri yang berikatan kerja dimana anak2 lebih mempunyai jaminan karier dan menjadi rule model bagi siswa yang lain dalam merangkai masa depan yang lebih baik. Inilah jawaban dari konsep ke 8+i yang merupakan konsep vokasi. insyaallah tujuan nya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa

Dan tak lupa kami berharap…kami akan bisa selalu terkoneksi dengan pemerintah daerah, Kepada pemerintah daerah. KONI dan semua cabang olahraga kami akan memberikan pelayanan bagi anak2 yang mempunyai minat dan bakat yang spesifik..yaitu olahraga. Anak anak berbakat tersebut akan dibina dalam kerangka KELAS KHUSUS OLAHRAGA..dengan konsep dan kurikulum yg menyesuaikan fengan kebutuhan perkembangan anak..serta menunjang prestasi bakat nya..KKO menjadi solusi untuk mewujudkan kurikulum merdeka..yaitu beorientasi pada Anak. mitra2 industri orang tua dan semua stakeholder mari bekerja bersama…untuk kemajuan Bersama. Semoga generasi yang akan datang semakin cerdas..berkarakter..dan menjadi mampu memberikan manfaat …sehingga mampu mewujudkan qurotala’yun nya keluarga

Terus bergerak dan menggerakkan